Kamis, 21 November 2013

Deskriminasi Ekonomi

Disini saya menuliskan tentang Deskriminasi ekonomi, yang merupakan menilai seseorang yang miskin itu mempunyai derajat yang lebih rendah daripada seseorang yang mempunyai banyak harta. Sebelumnya kita pelajari dulu apa yang dimaksud dengan miskin? Miskin adalah orang yang mempunyai penghasilan, namun penghasilan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup nya dan keluarganya. Seharusnya kita tidak usah membeda-bedakan antara orang miskin atau orang kaya dalam berteman. Karena manusia merupakan makhluk social.

Disini saya contohkan Deskriminasi ekonomi di desa saya:
Suatu saat ada orang kaya di desa saya yang mengadakan acara makan bersama sedesa kami, kebetulan orang kaya tersebut menjabat sebagai DPRD dari partai GOLKAR. Yang sungguh memprihatinkan orang kaya tersebut hanya mengundang tetangga yang mempunyai ekonomi berkemewahan, sedangkan tetangga yang dengan ekonomi dibawah kata “cukup” ata disebut orang miskin itu tidak diundang.
Dengan adanya kejadian tersebut kita dapat melihat terdapat deskriminasi sosial, seharusnya semua tetangga diundang agar tercapai kerukunan  dan ketentraman dalam masyarakat.
Akibat dari Deskriminasi ekonomi:
Saat ini orang kaya yang tidak mengundang orang-orang atau tetangganya yang miskin diacara makan-makan yang diadakan di rumahnya dulu beliau sudah lengser dari jabatannya. Maka sekarang beliau kurang dihormati oleh para tetengga. Akibat ini sungguh pantas di dapatkan untuk seseorang yang melakukan Deskriminasi sosial.