Disini saya
menuliskan tentang Deskriminasi ekonomi, yang merupakan menilai seseorang yang
miskin itu mempunyai derajat yang lebih rendah daripada seseorang yang
mempunyai banyak harta. Sebelumnya kita pelajari dulu apa yang dimaksud dengan
miskin? Miskin adalah orang yang mempunyai penghasilan, namun penghasilan
tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup nya dan keluarganya. Seharusnya
kita tidak usah membeda-bedakan antara orang miskin atau orang kaya dalam berteman.
Karena manusia merupakan makhluk social.
Disini saya contohkan Deskriminasi ekonomi di desa saya:
Suatu saat ada
orang kaya di desa saya yang mengadakan acara makan bersama sedesa kami,
kebetulan orang kaya tersebut menjabat sebagai DPRD dari partai GOLKAR. Yang
sungguh memprihatinkan orang kaya tersebut hanya mengundang tetangga yang
mempunyai ekonomi berkemewahan, sedangkan tetangga yang dengan ekonomi dibawah
kata “cukup” ata disebut orang miskin itu tidak diundang.
Dengan adanya
kejadian tersebut kita dapat melihat terdapat deskriminasi sosial, seharusnya
semua tetangga diundang agar tercapai kerukunan dan ketentraman dalam masyarakat.
Akibat dari Deskriminasi ekonomi:
Saat ini orang
kaya yang tidak mengundang orang-orang atau tetangganya yang miskin diacara
makan-makan yang diadakan di rumahnya dulu beliau sudah lengser dari
jabatannya. Maka sekarang beliau kurang dihormati oleh para tetengga. Akibat ini
sungguh pantas di dapatkan untuk seseorang yang melakukan Deskriminasi sosial.